Jurnal Oto
Komparasi Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, Daihatsu Xenia
Ketiganya menjadi mobil favorit bagi para konsumen mayoritas di pasar otomotif Indonesia. Trio mobil angkut penumpang bukan sedan ini memang menjadi ujung tombak penjualan di kubunya masing-masing dan sekaligus berperan sebagai mesin uang bagi setiap merek. Mengacu data penjualan eceran di pasar otomotif Indonesia menurut catatan Gaikindo pada tahun 2015, Daihatsu Xenia yang bermain di segmen pasar low MPV meraih angka penjualan sebanyak 35.057 unit.
Lalu Avanza yang menjadi mesin uang bagi Toyota mencatat penjualan sejumlah 133.153 unit atau memimpin di segmen ini. Sedangkan Ertiga yang diandalkan Suzuki di segmen pasar MPV 7 seater ternyata berhasil mencetak volume penjualan sebesar 32.871 unit.
Sejujurnya, data penjualan Gaikindo tahun 2015 semakin menunjukkan ketiga mobil angkut penumpang ini sebagai mobil pilihan konsumen di Indonesia. Khususnya, konsumen yang berada di kelas daya beli sampai dengan Rp 200 juta dan memang kelompok konsumen inilah yang paling besar jumlahnya di Indonesia.
Mereka mewakili kalangan konsumen yang memiliki anggaran relatif terbatas untuk membeli mobil baru sehingga amat cermat dalam soal hitung menghitung segala biaya yang terkait dengan kepemilikan mobil tersebut sepanjang masa pakainya. Terlebih, produsen ketiga mobil tersebut selalu menciptakan jargon kendaraan keluarga yang mampu memenuhi beragam harapan konsumen.
Mari kita lihat satu per satu. Konsumen membeli ketiga mobil ini karena harga mereka berada di rentang antara Rp 100 juta hingga Rp 200-an juta sehingga boleh disebut relatif terjangkau oleh kebanyakan pembeli. Dalam kondisi ekonomi global yang sedang menurun seperti sekarang, bisa dimaklumi kalau daya beli konsumen semakin merosot. Karena ingin tetap punya mobil, maka pilihan masuk akal tentu saja membeli produk yang sesuai daya beli.
Selain harga yang relatif terjangkau, faktor penting lainnya yang ditawarkann oleh ketiga mobil ini adalah biaya kepemilikan yang kompetitif. Jika mencermati biaya perawatan dan biaya onderdil, harus diakui kalau ketiga merek tersebut memang menjadi acuan banyak orang. Maksudnya, ongkos kerja di bengkel resmi relatif tidak terlalu mahal. Sementara harga suku cadang Daihatsu, Suzuki dan Toyota di segmen low MPV sudah terkenal relatif murah dan tersedia di mana-mana. Konsumen bisa memilih suku cadang sesuai kemampuan kantung. Mau memilih suku cadang orisinal atau aftermarket, semuanya tersedia agar konsumen senang.
Secara umum, sejumlah nilai jual unggulan tersebut menjadi daya tarik bagi kalangan konsumen lain yang memiliki pola pikir tersendiri. Belakangan ini semakin banyak konsumen yang memanfaatkan mobilnya untuk keperluan lain semisal menerima layanan antar jemput penumpang maupun barang via aplikasi telepon seluler. Bagi pemilik mobil yang menawarkan jasa layanan tersebut, ketiga merek ini punya keunggulan kompetitif dalam hal harga, efisiensi bahan bakar, biaya perawatan dan utilitas tinggi seperti ruang bagasi yang tergolong lapang.
Nah, salah satu aspek penting yang mendorong ketiga merek ini menjadi pilihan utama bagi konsumen yang kerap memanfaatkannya untuk keperluan lain-lain terdapat pada faktor utilitas yang memang tergolong optimal. Dari segi daya angkut penumpang, tentunya tidak ada yang meragukan kapasitas ketiganya untuk maksimal 7 orang dalam artian 7 orang sesungguhnya, bukan sekadar 5+2. Selain itu, ruang bagasi yang lapang juga bisa dimanfaatkan untuk membawa barang-barang khusus yang membutuhkan perlakukan khusus seperti tidak boleh terkena panas ekstrem. Nah, sudah siap untuk memilih salah satunya?
Sumber: mobilmotor.co
- Sambut Tahun 2017, LG Siapkan 5 Smartphone Baru
- Sabu Diselundupkan di Dalam Stetoskop Melalui Bandara Soetta
- Otajin (2017)
- Di Kecamatan Cisoka Aksi Bersih Massal Libatkan Pelajar dan Santri
- Dewan Soroti Progres Pekerjaan Proyek Akhir Tahun