Banten

Kerahkan Satpam dan Preman, PT BSD Tbk Pagari dan Blokir Kampus SGU

Administrator | Minggu, 18 Desember 2016

PAGEDANGAN - Puluhan Satpam dan preman PT BSD Tbk memagari dan memblokir paksa sekeliling kampus Swiss German University (SGU) di Kawasan Edu Town BSD City Kavling II, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang pada Sabtu (17/12/2016). Aksi ini merupakan sengketa lahan antar pengembang BSD dengan SGU.
 
Akibatnya mahasiswa dan dosen setempat tak dapat masuk ke kampus. Aksi tersebut tentunya menganggu kegiatan belajar mahasiswa dan dosen.  

Salah seorang mahasiswi SGU Olivia Putri mengaku merasa terganggu dengan aksi pemagaran dan blokir di kampusnya. "Kami para mahasiswa/i sangat tidak nyaman dengan kejadian ini. Apalagi, kami baru saja selesai ujian semester dan sedang bersiap-siap untuk berangkat ke Jerman dan Swiss untuk program magang kita," katanya.

Atas kondisi ini, Olivia bersama rekannya meminta pihak BSD tidak mengganggu kami dan menyelesaikan sengketa ini sesuai dengan proses hukum yang berlaku. "Kampus dipagari dan pintu masuk diblokir. Bagaimana kita bisa masuk ke kampus," ucap mahasiswi semester V jurusan Komunikasi ini.

Ditambahkan dosen SGU, Ir. Arko, M.Sc., Ph.D., mengaku dihalang-halangi keamanan PT BSD saat hendak ke kampus. Soalnya, pada Minggu (18/12/2016), ia akan melakukan bimbingan skripsi mahasiswanya.

"Saya datang ke sini awalnya sudah janjian dengan mahasiswa saya untuk melakukan bimbingan skripsi tentang eksperimen pengukuran energi di laboratorium. Ketika saya ingin masuk, dipersulit. Tidak boleh membawa ponsel dan segala bentuk dokumentasi, mengisi surat keterangan, melewati proses penggeledahan, dan lainnya. Saya sebagai dosen kok merasa dipersulit masuk ke 'rumah' sendiri. Biarkanlah kami dan mahasiswa menyelesaikan tugas-tugas yang waktunya sangat terbatas," ujarnya.


Menurut Fakultas Life Sciences & Technology ini skripsi mahasiswa tersebut terancam gagal karena eksperimen dalam laboratorium tidak bisa dilakukan. Yang bisa dilakukan hanya mengambil laptop pribadi, alat-alat untuk riset yang kecil dan berkas mahasiswa, tetapi dipersulit.

"Kalau saya tidak dapat semua bahan-bahan tersebut ya pasti akan mengganggu kegiatan belajar mengajar dan kasihan banget kan kalau para mahasiswa sampai terlantar skripsinya," terangnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak PT BSD Tbk yang berkomentar. (rio)