Kader Bakomubin Banten Harus Mampu Isi Medsos Dengan Berita-Berita Positif

Komunitas

Kader Bakomubin Banten Harus Mampu Isi Medsos Dengan Berita-Berita Positif

Administrator | Minggu, 13 Oktober 2019

Ketua Bakomubin Banten Hasanudin SN (tengah) berpose besama dengan kader Bakomubin Kota Cilegon usai menggelar pelatihan jurnalistik di Ponpes Darul Mustofa.

CILEGON - Badan Kordinasi Mubaligh Indonesia (Bakomubin) Kota Cilegon menggelar pelatihan jurnalistik untuk tingkatan kota dan perovinsi banten. Pelatihan ini digelar di Aula Pondok Pesantren Darul Mustofa, Sabtu (13/10/2019).

Ketua Bakomubin Kota Cilegon Ali Juhdi menuturkan, pelatihan ini diselelnggarakan agar semua kader Bakomubin memiliki kemampuan membuat rilis berita. Selain itu para kader Bakomubin juga diharapkan dapat memanfaatkan media sosial untuk hal-hal positif.

“Dengan kemampuan membuat rilis dan memanfaatkan medsos, di harapkan kader Bakomubin menyampaikan kebijakan pelayanan publik yang di berikan masing-masing kader, serta mengatasi informasi hoax yang ada di medsos," ungkap Ali.

Ketua Bakomubin Provinsi Banten Hasanudin SN menjelaskan, seiring kemajuan teknologi informasi saat ini, maka berbagai informasi bisa di peroleh dari media sosial. Namun menurutnya tidak semua informasi yang disampaikan di medsos, merupakan informasi yang benar.

“Bahkan sangat banyak informasi bohong atau hoax yang bisa menjatuhkan kredibilits organisasi,” tuturnya.

Untuk itu menurut Hasanudin, sangat penting bagi kader-kader Bakomubin untuk mengantisipasi informasi-informasi hoax, yakni dengan menulis berita yang benar.

"Kader Bakomubin dituntut mengatur dan membagun opini yang positif di lingkup organisasi. Selain itu para kader harus menjalankan fungsi dan peranya masing-masing," jelasnya.

Menurut Hasanudin, anggota Bakomubin tidak lagi berada di zona nyaman. Dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat ini, kader Bakomubin harus dapat bertransformasi ke dunia digital yang menuntut gerak cepat, kreativ dan inovatif.

“Kader Bakomubin tidak lagi berpuas diri dengan capain kinerja saat ini. Tapi harus terus memacu diri untuk meningkatkan kapaistas dan kopetensi seiring dengan tuntutan dan perkembangan zaman. Hal itu diperlukan agar mampu memenuhi 'common interset', yakni mempertautkan dan mempertemukan kepentingan masyarakat secara cepat,” tandasnya. (YUB)