Banten

Jagal Sapi Balaraja Cemari Sungai Cimanceuri

Administrator | Kamis, 02 Juni 2016

BALARAJA - Tempat pemotongan hewan di Balaraja dianggap sudah tidak layak beroperasi. Selain limbah dibuang ke sungai Cimanceuri, bau amis darah yang mengundang lalat juga sering dikeuhkan masyarakat sekitar.

Salah satu warga Balaraja Sali mengatakan, pembuangan limbah jagal sapi berupa kotoran dan darah sapi membuat sungai tercemar dan menimbulkan aroma bau tidak sedap. Dampaknya, kondisi lingkungan sekitar sungai Cimanceri menjadi tidak nyaman. Sungai tercemar oleh limbah jagal sapi yang terletak di pinggir kali tersebut.

“Jagalnya sudah dua tahun berdiri di sini dan selalu buang limbah ke sungai. Dulu kami sempat protes dan tempat pemotongan sapi itu tidak membuang ke sungai selama 1 minggu. Tetapi sekarang dibuang ke sungai lagi,” tutur Sali kepada jurnaltangerang.co.

Menurut Sali, tempat pemotongan sapi tersebut sudah tidak layak berada di lingkungan tersebut. Kerna daerah sungai Cemanceri merupakan daerah padat penduduk. Pihaknya sempat beberapa kali melaporkan pencemaran sungai ini kepada pihak kelurahan. Setelah itu, bahwa limbah pemotongan sapi itu akan diolah. Namun, hingga kini tidak ada realisasi dan pembuangan limbah tetap ke Sungai kali Cimanceri.

“Darah dan sisa jeroan yang terbuang ke sungai mengundang lalat, di sini banyak anak-anak kecil, kalau dibiarkan lama-lama lalat-lalat itu bisa menimbulkan penyakit. Kasihan anak-anak. Saya harap pemerintah bisa menegur pemilik tempat pemotongan sapi supaya tidak membuang limbah ke sungai,” tandasnya. (man)