Bisnis
Gencar Isu Virus Corona, Gula Pasir Ikut Menghilang dari Pasaran
TANGERANG, (JT) - Kebutuhan akan konsumsi gula, bagi masyarakat Indonesia tidak bisa dibendung. Namun keberadaan gula pasir atau yang biasa dikenal dengan istilah gula putih, satu bulan belakangan ini menghilang dari peredaran.
Salah satu warga Tangerang Marjuki mengungkapkan, belakangan ini dirinya sulit mendapatkan gula pasir. Baik di warung tradisional maupun di minimarket, keberadaan gula pasir sudah mulai langka.
"Selain barangnya tidak ada, hargnayanya juga naik. Harga normal rata-rata-rata gula pasir kemasan seharga Rp 12.500 per satu kilo, namun sekarang hagranya bisa mencapai Rp16-17 ribu per kilo, itupun barangnya susah didapat," tuturnya kepada jurnaltangerang.co, Rabu (4/3/2020).
Masyarakat lainnya, Ningsih juga mengalami hal yang sama. Saat dirinya membutuhkan gula pasir, hampir disetiap warung terjadi kekosongan. Bahkan di agen-agen besar maupun di swalayan juga gula pasir mulai langka.
"Ada di salah satu swalayan di Citra Raya, tapi pembeliannya mulai dibatasi. Maksimal satu orang hanya membeli 1 kilogram dengan harga normal. Tapi bisa beli 2 kilogram dengan harga lebih tinggi," tuturnya.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Cisoka Elly mengunglapkan, terjadi kelangkaan gula pasir memang terjadi sejak dua bulan terakhir. Bahkan dirinya sebagai agen sembako sudah sulit mendapatkan pasokan gula pasir dari distributor.
"Sekarang yang ada hanya gula pasir lokal. Karena gula pasir impor sudah tidak bisa masuk, semenjak ada isu penyebaran virus corona," tandasnya. (PUT)
- Tunjuk CFO dan CIO Baru, Lippo Karawaci Perkuat Keunggulan Operasional
- Kepala OPD Harus Evaluasi Kinerja Agar Tepat Sasaran
- Hadapi Virus Corona; Masyarakat Diimbau Jaga Diri dan Keluarga Dengan Germas
- DLHK Kabupaten Tangerang Kewalahan Atasi Sampah di Bahu Jalan
- Satu Tersangka Pembunuh Gadis Baduy di Tuntut Hukuman Mati