Politik

Dua Kubu Bakal Mati - matian Pertahankan Klaim Kemenangan

Administrator | Rabu, 15 Februari 2017

TANGERANG - Hasil cepat perhitungan pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banten tampak saling kejar mengejar. Sejumlah lembaga survei bahkan sudah merilis hasil Pilgub Banten periode 2017 - 2022.

Kedua kubu saling mengklaim kemenangan. Pasangan nomor urut 1, Wahidin Halim - Andika Hazrumy mengaku sejumlah lembaga survei memenangkan kubunya itu.
 
Sedangkan kandidat nomor urut 2, Rano Karno - Embay Mulya melalui Ketua Tim Pemenangan, Ahmad Basarah menyebut hasil perhitungan suara di KPU Banten, pihaknya unggul.
 
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Zaki Mubarok mengungkapkan kedua paslon bakal sengit mempertahankan klaim kemenangannya itu. Pasalnya dari hasil survei hitung cepat hasilnya teramat tipis.
 
"Pasti ini bakal mati - matian, soalnya selisih suara dari lembaga survei itu hanya sekitar 1 persen saja. Dan margin erornya 2 sampai 3 persen," ujar Zaki saat dihubungi pada Rabu (15/2/2017).
 
Menurut Zaki berbeda hasilnya jika hitung cepat selisihnya di atas 3 persen. Itu akan terasa di atas angin.
 
"Sama juga bila sudah diumumkan resmi oleh KPU hasilnya, beda 2 sampai 3 persen pasti rawan gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi). Kalau Wahidin menang, pasti kubu Rano gugat ke MK, atau pun sebaliknya, karena angkanya beda tipis," ucapnya.

Seperti diketahui hasil survei Indobarometer merilis pasangan WH - Andika 50,67 persen, Rano - Embay 49,33 persen. Dari Indikator WH - Andika 50,31 persen dan Rano - Embay 49,69 persen.

Zaki meminta seusai perhelatan Pilkada ini, yang ke luar menjadi pemenangnya dapat merangkul kubu seberang. "Saat Pilgub kan terbelah, makanya harus dirangkul. Yang menang bisa rangkul kubu yang kalah. Jangan ada perpecahan," katanya.

Banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh Gubernur Banten periode 2017 - 2022 ini. Pemerintah harus cepat tanggap dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang sudah kronis di Banten.

"Angka penggangguran tinggi, itu harus dipikirkan Gubernur. Kemudian infrastruktur sekolah sangat memprihatinkan tidak merata di wilayah. Tangerang beda jauh dengan Lebak soal infrastruktur pendidikan, banyak juga yang termarjinalkan," ungkapnya.

Dosen Politik UIN ini juga berharap agar Gubernur yang terpilih bisa memaksimalkan ekonomi kreatif di Banten. Dan yang terpenting pemberantasan korupsi di tiap - tiap lini.

"Janji di setiap kampanye harus ditepati kalau sudah terpilih. Masyarat juga harus mengontrolnya," papar Zaki. (win)