Banten

Bupati Tangerang Panggil Pengelola Wisata Solear dan Kronjo

Administrator | Rabu, 19 Mei 2021

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memberikan pengarahan kepada pengelola wisata Solear dan Kronjo untuk tidak bukan hingga 30 Mei 2021.

TIGARAKSA, (JT) - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar memanggil pihak pengelola objek wisata di Kecamatan Solear dan Kronjo serta unsur terkait, Selasa (18/5/21). Pemanggilan tersebut merupakan buntut dari Instruksi Gubernur tentang penutupan objek wisata di Provinsi Banten hingga tanggal 30 Mei 2021 mendatang. 

Pertemuan tersebut dilakukan di Ruang Rapat Wareng Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang yang dilakukan secara terpisah. Pengelola wisata Solear dilakukan pertemuan pada pagi hari sekira pukul 10.00 WIB dan untuk pengelola wisata di Kronjo dilakukan pertemuan pada pukul 13.00 WIB.

Selain memberikan informasi Surat Edaran penutupan tempat wisata dan rekreasi kepada pengelola wisata dan pihak-pihak terkait, juga membuat kesepakatan bersama dalam bentuk penandatanganan surat pernyataan dari pihak pengelola wisata dan pihak-pihak terkait. Surat pernyataan itu berizi tidak melakukan aktivitas pembukaan tempat wisata sampai batas waktu yang ditentukan. Penyediaan sarana dan prasaran protokol kesehatan, serta tidak melakukan pungutan-pungutan apapun kepada masyarakat ataupun pedagang.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengatakan pemanggilan pengelola wisata serta unsur terkait di kecamatan adalah sebagai upaya memberitahukan kepada pihak pengelola wisata yang ada di kecamatan tersebut untuk menutup tempat wisata hingga tanggal 30 Mei 2021. keputusan tersebut diambil berdasarkan Instruksi Gubernur Banten.

"Yang perlu Bapak Ibu ketahui kenapa mendadak, karena kita juga dapatnya mendadak, dan berlaku di seluruh tempat di Kabupaten Tangerang. Kemarin saya ada pertanyaan dari perwakilan pedagang, Bapak kenapa ngasih tahu dadakan, kamipun dapatnya juga mendadak. Harus kami lakukan untuk mencegah tidak terjadi lonjakan baru penyebaran virus covid-19 di masyarakat," ungkapnya.

"Mari kita manfaatkan waktu selama penutupan ini untuk pembenahan baik dari sisi pengelolaannya maupun sarana dan prasarana protokol kesehatannya. Sehingga waktu dibuka kembali sudah tertata dengan rapi dan baik", tambah Bupati.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Tangerang juga menginformasikan kepada seluruh pengelola objek wisata bahwa Pemkab Tangerang tidak lepas tangan begitu saja. Pemkab Tangerang sangat peduli dan memperhatikan para pedagang kecil yang terkena dampak dari penutupan objek wisata mereka. Untuk itu semua pihak yang terdampak langsung segera didata dan selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial untuk mendapatkan bantuan paket sembako dari pemerintah.

Ketua Karang Taruna Desa Solear Latif Habibullah mengatakan, terkait adanya pungutan karcis/iuran pedagang sesuai dengan Perdes Desa Solear. Pihaknya selaku pribumi dan selaku pengelola wisata ziarah Keramat Solear, tujuan mengeluarkan karcis tersebut hanya untuk kebersihan lingkungan wisata ziarah solear. Selain dari itu tidak ada pungutan yang diminta.

"Para pedagang yang dari luar itu dari awal kami tidak mengundang, mereka datang sendiri, mencari dan menanyakan lahan berdagang di lingkungan wisata ziarah Keramat Solear. Ada yang menempati lahan pribadi ada juga sewa lapak pedagang dari luar," katanya.

Menurutnya berkaitan dengan masyarakat yang punya lahan sendiri, untuk masalah nominal, karang taruna tidak tahu karena itu urusannya pedagang dengan pemilik lahan langsung tanpa melibatkan kami.

Sekcam Solaer Rizkia menambahkan, untuk pengelolaan Keramat Solear pihak kecamatan sudah berkoordinasi dengan Bappeda Kabupaten Tangerang merancang program penatan wisata Kramat Solear dalam bentuk Kampung Telamatik.

"Tinggal tunggu jawaban dari balai besar untuk pengelolannya yang sampai saat ini belum ada jawaban", tambahnya.  

Salahudin salah satu pedagang yang berjualan di wisata Pulau Cangkir menuturkan pihaknya dengan adanya larangan atau penutupan tempat wisata para pedagang di lokasi wisata tentunya merasa dirugikan dengan adanya kebijakan yang diterapkan tanpa adanya pemberitahuan dan sosialisasi terlebih dahulu.

"Kami mengerti dan paham sekali maksud dari pemerintah menutup tempat wisata karena dikhawatirkan terjadi peningkatan jumlah kasus covid-19 dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Tangerang yang mau memberikan bantuan kepada para pedagang yang terkena dampak penutupan dari objek wisata," ucapnya. (PUT)