Bisnis

Astra Ikut dan Dukung Pameran Kriyanusa 2017

Administrator | Kamis, 28 September 2017

Priyo Siswoyo, salah satu binaan Astra Disability Connection Program (ADCP) menyerahkan salah satu hasil karyanya yang berupa sketsa wajah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Widodo langsung kepada Presiden Joko Widodo pada acara Pameran Kerajinan Nusantara Kriyanusa 2017, Rabu (27/9/2017).

Priyo yang merupakan pengrajin difabel diberikan pelatihan basic mentality, sertifikasi, pembinaan seni, bantuan sarana usaha serta pemasaran hasil produk. Priyo setelah tiga tahun mengikuti ADCP, kini dapat menggambar dua sketsa wajah dalam satu kanvas dengan sangat detail, sebelumnya hanya dapat menggambar satu sketsa wajah dengan tingkat kerincian sedang.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo dan dapat dikunjungi oleh masyarakat umum hingga tanggal 1 Oktober 2017 di Jakarta Convention Center. Pameran diikuti oleh 381 stand dari berbagai wilayah di Indonesia. Astra turut mendukung acara Pameran Kerajinan Nusantara Kriyanusa 2017 sekaligus menampilkan produk kerajinan terbaik dari Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) dan Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR).

Kegiatan yang digelar oleh pemerintah melalui Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan diketuai oleh Mufidah Jusuf Kalla ini diadakan untuk meningkatkan peran produk kerajinan pada perekonomian nasional terutama peningkatan pasar. Selain itu tujuan pameran ini adalah sebagai sarana promosi dan penjualan serta diharapkan mampu menjadi media pembelajaran bagi pelaku industri kerajinan, baik dari bidang kreativitas, teknologi dan manajemen, khususnya bagi pengrajin binaan Dekranasda Provinsi, Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia.

PT Astra International Tbk memiliki fokus corporate social responsibility (CSR) dalam empat pilar. Astra Untuk Indonesia Sehat, Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra Untuk Indonesia Hijau dan Astra Untuk Indonesia Kreatif.

Pada pilar Astra Untuk Indonesia Sehat, Astra telah membina 65 Kampung Berseri Astra dan donasi kacamata sebanyak lebih dari 15.600 pasang untuk anak-anak di pulau terdepan Indonesia. Pada pilar Astra Untuk Indonesia Cerdas, Astra telah membina 15.859 sekolah baik secara hardware, brainware dan software, juga memberi donasi 12.000 pasang sepatu dan 3.000 tas untuk anak-anak di pulau terdepan Indonesia.

Dalam program Astra Untuk Indonesia Hijau, Astra secara keseluruhan telah menanam lebih dari 4,4 juta pohon di seluruh Indonesia. Lalu pada pilar Astra Untuk Indonesia Kreatif, Astra telah membina lebih dari 10.000 UMKM dengan jumlah masyarakat penerima program sebanyak 97.641, juga kegiatan ADCP yang telah membina empat panti dan 267 penerima program di DKI Jakarta.

YDBA didirikan tahun 1980, untuk membina dan mengembangkan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia, baik yang terkait maupun tidak terkait dengan value chain Grup Astra melalui program pemberdayaan masyarakat. Hingga kini telah membina 9.828 UMKM dengan jumlah penyerapan tenaga kerja sejumlah 63.205 orang.

UMKM yang dibina YDBA terdiri dari berbagai sektor, seperti manufaktur, bengkel, kerajinan dan pertanian. Di sektor kerajinan terdapat 164 UMKM dengan bidang kerajinan meliputi kayu, keramik, batik, kulit, kulit telur, rumput ketak, tenun, kawat dan berbagai bahan daur ulang.

YPA-MDR yang berdiri tahun 2009 berfokus pada pengembangan pendidikan di sekolah tingkat dasar dan menengah kejuruan di daerah prasejahtera. Hingga kini YPA-MDR telah membina 67 sekolah yang tersebar di daerah Bogor, Gunungkidul, Bantul, Lampung Selatan, Pacitan, Kutai Barat, Serang dan Kupang. Nilai total donasi telah mencapai Rp 200 miliar.

Astra yang saat ini memiliki tujuh lini bisnis yang terbagi dalam 215 anak perusahaan dengan didukung 215.338 karyawan serta memiliki sembilan yayasan di bawah naungan Astra untuk senantiasa mendukung kegiatan CSR di seluruh Indonesia. Pada prinsipnya, dimanapun Astra berada, harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Perusahaan tidak hanya harus menguntungkan, tetapi juga harus berkelanjutan sejalan dengan filosofi perusahaan, Catur Dharma. (rls/put)