Banten

Refleksi HUT Kota Tangerang ke-23

Arief-Sachrudin Dinilai Gagal

Administrator | Senin, 29 Februari 2016

TANGERANG – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Minggu (28/2). Mereka menilai kepemimpinan Arief-Sachrudin gagal dalam menjalankan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Tangerang.

Beberapa slogan yang digagas walikota dinilai hanya sebatas pencitraan semata. Bahkan beberapa festival yang diselenggarakan Pemkot Tangerang hanya bersifat hura-hura dan menghabiskan anggaran tanpa ada manfaat.

Ketua Aksi Muhammad Rian mengatakan, pemerintah seharusnya bisa lebih fokus kepada semua program yang telah dibuat serta direncakan ketika pembahasan RPJMD 2014-2018. Bahkan, perencanaan untuk masyarakat kecil seperti UMKM dan PKL belum seutuhnya maksimal. Hal ini bisa dilihat banyaknya PKL yang digusur.

“Beberapa kali kita temukan penggusuran PKL. Setelah barang dagangan mereka disita, mereka harus membayarkan denda apabila seluruh barang dagangan mereka kembali,” ujar Muhammad.

Sektor pendidikan juga tidak luput dari sorotan, GMNI menduga adanya transaksi jual beli formulir pendaftaran untuk masuk ke sekolah negeri. Hal ini tentu merupakan elanggaran yang ahrus diusut sampai keakarnya.

“Secara umum kami masih melihat banyaknya 'permainan' yang dilakukan oleh oknum. Hal yang hanya memperkaya diri, bukannya untuk keentingan masyarakat,” tambahnya.

Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh 13 orang itu pun berakhir ricuh. Sebelum meninggalkan Puspem Kota Tangerang, mereka sempat mendorong-dorong gerbang yang menjadi pintu masuk Puspem. Sebelum pintu rubuh, petugas Satpol PP yang sedang berjaga-jaga pun akhirnya mengusir mereka.

Sayangnya, tiga mahasiswa Adi, Apip, dan Yudi sempat mengalami pemukulan oleh oknum Satpol PP. Akhrinya pendemo pun digelandang ke Polres Metro Tangerang untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (ani)