Banten

APBD Kabupaten Tangerang 2021 Ditargetkan Sebesar Rp 5,3 Triliun

Administrator | Kamis, 05 November 2020

Pimpinan DPRD terlihat serius mendengarkan pemaparan bupati tentang nota keuangan Rancangan APBD 2021, pada rapat paripurna yang digelar Rabu (4/11/2020).

TIGARAKSA, (JT) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang kembali menggelar rapat paripurna, Rabu (4/11/2020). Rapat paripurna kali ini dengan gaenda penjelasan penyampaian bupati tentang Nota Keuangan Rancangan APBD 2021.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyampaikan, Belanja Kabupaten Tangerang Tahun 2021 dialokasikan sebesar Rp 5,34 triliun atau turun sekitar 4,73 persen dari pendapatan APBD-P Tahun 2020. Sementara dari sektro Pendapatan ditargetkan sebesar Rp 5,02 triliun naik sebesar 0,54 persen dari target APBD-P 2020 sebesar Rp 4,99 tirliun.

Bupati merinci, belanja daerah dialokasikan sebesar Rp 5,34 triliun mengalami penurusan sebesar Rp265,53 miliar atau 4,73 persen dari APBD-P 2020 sebesar Rp 5,61 Triliun. Belanja ini terdari dari Belanja operasi sebesar Rp 1,57 triliun, belanja tidak terduga sebesar Rp40 miliar dan belanja tranfer sebesar Rp 625,48 miliar.

Sedangkan pada kelompok belanja operasi dianggarkan sebesar Rp 3,10 triliun dengan rincian belanja pegawai sebesar Rp 1,76 triliun, belanja barang dan jasa sebesar Rp 1,19 triliun, belanja hibah sebesar Rp137,08 miliar dan belanja sosial sebesar Rp 9,84 miliar.

Pada kelompok belanja modal dianggarkan sebesar Rp 1,57 triliun dengan rincian, belanja modal tanah sebesar Rp 346,26 mliiar, belanja peralatan dan mesin sebesar Rp 47,84 miliar, belanja modal gedung dan bangunan sebsar Rp 549,89 miliar, belanja modal jalan, jaringan irigasi sebesar Rp 605,87 miliar, belanja modal aset tetap lainnya sebesar 28,97 miliar.

"Untuk belanja tidak terduga dialokasikan sebesar RP 40 miliar dalam rangka lanjutan penangnan covid-19 dan kejadian darurat lainya yang tidak terduga," ungkap Zaki.

Sedangkan belanja transfer yang dianggarkan sebesar Rp 625,48 miliar dengan rincian belanja bagi hasil sebesar Rp 191,71 miliar dan belanja bantuan keuangan dialokasikan sebesar Rp 433,7 miliar.

Bupati menjelaskan, dari sisi pendapaatan ditargetkan sebesar Rp 5,02 triliun naik sebsar Rp 27,23 miliar atau 0,54 persen dari target APBD-P 2020 sebesar Rp 4,99 tirliun. Pendapatan tersebut bersumber dari PAD sebesar Rp 2,26 triliun naik sebesar RP 112,72 miliar atau 5,24 persen dari target APBD-P 2020 sebesar Rp 2,15 triliun.

Sementara pendapatan transfer mencapai sebesar Rp 2,43 triliun dan pendapatan daerah yang sah mencapai 327,89 miliar. Anggraran pendapatan daerah dalam rancangan APBD 2021 diperanguri oleh kondisi perekonomian daerah, kebijakan pemerintah pusat dan kebijakan pemerintah dareah lainnya terutama pemerintah Provinsi Banten.

Dengan besaran target pendapatan dan kebutuhan belanja daerah tersebut, RAPBD Tahun 2021 mengalami defisit Anggaran sebesar Rp 324,99 miliar atau 6,08 persen dari total belanja daerah. Kondisi ini mengalami penurunan sebesar Rp 292,76 miliar atau 47,39 presen dari defisit APBD-P Tahun 2020 sebesar Rp 617,75 miliar atau 11 persen dari total belaja daerah.

"Defisit ini akan dibiayai dari estimasi perhitungan SiLPA Tahun 2020 sebesar Rp 300 miliar dan penarikan kembali dana investasi pada Bank Jabar Banten sebesar Rp 24,99 miliar," terang Zaki.

Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail mengungkapkan, setelah rapat paripurna penyampaian dan penjelasan Nota Keuangan RAPBD Tahun 2021 ini, pihak DPRD akan segera melakukan pembahasan di Badan Anggaran. Kholid berharap, pembahasan ini akan selesai tepat waktu sehingga RAPBD akan ditetapkan menjadi APBD sesuai yang dijadwalkan.

"Kami dari bersama Tim Badan Anggaran DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Dareah akan segera melakukan pembahasan. Mudah-mudahan APBD akan ditetapkan sesuai jadwal yang sudah ditentukan," ujar Kholid. (PUT)